Dalam kegiatan promosi online menggunakan website, maka akan melibatkan yang namanya posting artikel atau konten. Artikel ini akan disusun dengan teknik tertentu dengan tujuan closing atau transaksi pembelian terhadap produk maupun jasa yang ditawarkan. Ada dua jenis teknik dalam pembuatan artikel di website, pertama hard selling dan yang kedua soft selling.
Berkenalan dengan Artikel Soft Selling
Artikel hard selling akan mencantumkan langsung mengenai produk yang dipromosikan, baik itu menyebut brand, harga, promo diskon, dan lain sebagainya. Lantas, bagaimana dengan artikel soft selling? Tentunya kebalikan dari artikel hard selling tadi, sehingga unsur promosinya akan dicantumkan secara tersirat bukannya secara gamblang.
Artikel soft selling sangat dianjurkan untuk diterapkan, begitu pula dengan hard selling sehingga perlu kombinasi keduanya. Hanya saja masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Artikel soft selling lebih mudah diterima oleh publik karena tidak ada kesan memaksa dan condong hanya menyampaikan kelebihan brand tertentu saja. Hanya saja efek dari artikel jenis ini jauh lebih lama dibanding artikel hard selling.
Tips Membuat Artikel Soft Selling
Menyediakan sebuah konten yang mudah diterima oleh publik namun juga bisa mempromosikan produk atau jasa. Membuat artikel soft selling lebih banyak diminati oleh pelaku bisnis online. Supaya semakin mahir dalam membuat artikel jenis ini, tidak ada salahnya mencoba beberapa tips berikut:
1. Sampaikan Informasi yang Banyak Dicari
Menggaet minat ataupun antusias dari pengguna internet untuk mampir ke website yang dimiliki. Memang lebih ideal menggunakan artikel soft selling, agar hasilnya efektif mulailah dengan menyajikan informasi yang banyak dicari atau dibutuhkan. Gunakan kata kunci yang memang banyak diketik pengguna internet untuk memancing mesin pencari merekomendasikan artikel tersebut.
2. Membuat Artikel Inspiratif
Artikel soft selling melakukan promosi secara tersirat, sehingga tidak ada salahnya mencoba menghadirkan artikel berisi kisah inspiratif. Misalnya saja Anda akan mempromosikan produk susu untuk balita. Maka bisa membuat kisah inspirasi dari perjuangan seorang ibu, kemudian di beberapa bagian disebutkan brand susu balita tadi.
3. Menyajikan Informasi yang Relevan
Tak hanya menyajikan artikel berisi informasi yang banyak dicari, Anda pun sebaiknya membuat artikel yang berisi informasi relevan. Misalnya saja Anda akan mempromosikan susu bayi, maka bisa membuat artikel terkait kesehatan balita, tips membuat makanan pendamping ASI, dan lain sebagainya.
4. Sebut Brand Seminimal Mungkin
Meskipun menggunakan teknik soft selling dalam pembuatan artikel bukan berarti tidak menyebutkan brand sama sekali. Anda bisa menyebutkannya namun dalam skala sangat terbatas. Paling banyak dianjurkan adalah menyebut brand sekali saja, baik disisipkan di tengah artikel maupun di bagian akhir.
Menyusun artikel soft selling diperlukan teknik yang tepat agar informasi umumnya diterima pembaca, begitupun dengan unsur promosi di dalamnya. Simak dan praktekan tips di atas agar artikel soft selling yang dibuat memberikan efek yang signifikan.