Siapa saja dijamin akan langsung tertarik untuk membahas masalah open banking karena disebut-sebut sebagai terobosan baru di bidang jasa keuangan. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang dengan cepat menggunakan open banking tersebut. Sekalipun ada beberapa hal yang membuatnya cukup banyak menuai pro dan kontra.
Pengertian Open Banking
Open banking sendiri merupakan praktik atau kegiatan berbagi informasi keuangan secara elektronik dengan aman dan hanya jika disetujui oleh pelanggan. Sehingga data-data keuangan yang dimiliki lembaga keuangan seperti bank dan data nasabah bisa dibagikan. Namun proses berbagi informasi data keuangan ini wajib atas persetujuan nasabah yang bersangkutan.
Sehingga tidak terjadi kegiatan pencurian data yang berpotensi merugikan pihak nasabah itu sendiri. Sekalipun banyak yang menganggap praktik open banking memiliki resiko tinggi, namun ketika dikelola dan dimanfaatkan dengan tepat. Justru memberikan lebih banyak manfaat, tidak hanya kepada nasabah namun juga kepada lembaga keuangan dan pihak ketiga.
Manfaat yang Diberikan Open Banking
Menerapkan kebijakan open banking perlu diakui dan diketahui memberikan sejumlah manfaat. Diantaranya adalah:
1. Mendorong Bank Melakukan Perbaikan
Open banking membuat data keuangan bisa diakses pihak ketiga ketika mendapat persetujuan dari nasabah. Alhasil, pihak perbankan akan berupaya memaksimalkan kualitas layanan dan produk. Sehingga tidak malu jika data mengenai produk dan layanannya diketahui oleh pihak ketiga dan masyarakat secara luas.
2. Alat yang Lebih Bermanfaat
Tools open banking perlu diakui akan menjadi tool yang kaya akan manfaat. Tidak hanya membantu nasabah mengakses informasi perbankan dan keuangannya. Namun juga mendapatkan rekomendasi produk perbankan yang bagus dan bermanfaat sekaligus informasi penting lainnya.
3. Kemudahan Mengurus Pinjaman
Proses pengajuan pinjaman akan dimulai dengan mencari informasi terkait pinjaman itu sendiri. Nasabah akan mencari informasi dari berbagai sumber yang bisa jadi kurang akurat sekaligus tidak relevan lagi. Namun ketika open banking diterapkan maka segala informasi layanan pinjaman dari bank bisa diakses dengan mudah.
Hal serupa juga bisa dilakukan oleh pihak bank selaku pemberi pinjaman, karena bisa membagikan info produk pinjaman secara cepat dan praktis. Nasabah pun bisa mendapatkan penawaran menarik terkait produk pinjaman yang disediakan secara relevan dan realtime.
4. Mencegah Penipuan dan Pemborosan
Pihak bank memiliki akses secara penuh untuk mengecek laporan dan kondisi keuangan nasabah. Sehingga ketika ada transaksi yang mencurigakan bisa langsung melakukan konfirmasi. Adanya open banking pun akan meningkatkan keamanan, sehingga terhindar dari penipuan.
Berkat fitur serupa pula nasabah akan terbantu untuk berhemat, ketika ada konfirmasi dari pihak bank terkait transaksi yang tidak wajar atau cenderung berlebihan. Oleh sebab itu penerapan open banking pada dasarnya menguntungkan dan aman, selama nasabah teliti dan tidak asal-asalan menyetujui akses dari pihak ketiga.