Sampah sejatinya menjadi salah satu persoalan hidup yang dihadapi oleh manusia. Aktivitas yang mereka lakukan dalam keseharian memang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan namun juga menimbulkan sampah.
Di antara sumber penyumbang terbesar datang dari rumah tangga. Diperkirakan sampai dari rumah tangga ini per harinya mencapai 0,38 kg/orang.
Tentunya jika dibiarkan, maka sampah rumah tangga ini akan menjadi persoalan yang besar. Lalu bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga?
3 Cara Mengelola Sampah Rumah Tangga
Sebagaimana telah disampaikan di awal tadi bahwa rumah tangga menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar yang ada di lingkungan saat ini.
Jenis sampahnya sendiri sangat variatif, namun sebagian besar dapat digolong menjadi sampah organik dan anorganik. Tentunya kita dapat mengelola sampah tersebut, agar tidak meminimalisir dampaknya bagi lingkungan.
Berikut ini akan dijelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah rumah tangga
1. Memilah Sampah Berdasarkan Jenisnya
Cara pertama yang dapat dilakukan adalah memilah sampah berdasarkan jenisnya. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa sampah rumah tangga terdiri atas sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat berupa sayuran, sisa nasi, sisa lauk pauk, buah, maupun air cucian beras.
Sementara sampah anorganik dapat berupa plastik kemasan produk, kertas, maupun botol air minum. Kita dapat mengelompokkan masing-masing sampah tersebut, sehingga tidak tercampur dan memudahkan pengelolaannya.
2. Mengelola Sampah Organik Menjadi Pupuk
Setelah sampah dipilah berdasarkan jenisnya, maka langkah berikutnya kita dapat mencoba mengelola sampah organik menjadi pupuk. Cara pengelolaannya cukup mudah, dengan memasukan sampah ke dalam suatu wadah dan menambahkan bakteri pengurai (dapat diperoleh di toko-toko pertanian). Pupuk sampah yang telah jadi nanti dapat digunakan untuk bercocok tanam dan dapat pula dipasarkan dengan harga tertentu.
3. Menggunakan Kembali Sampah Anorganik yang Masih Layak Pakai
Langkah ketiga untuk mengelola sampah rumah tangga adalah menggunakan kembali sampah anorganik yang masih layak pakai.
Sebagai contoh, kita dapat menggunakan botol bekas untuk dijadikan pot tanaman atau wadah pulpen. Berbekal sedikit kreatifitas maka botol bekas tadi akan memiliki nilai estetika tersendiri dan bermanfaat.
Bagaimana cukup mudah bukan untuk mengelola sampah rumah tangga? Selain memperhatikan 3 cara tadi, maka kita juga dapat ikut serta dalam gerakan meminimalisir penggunaan plastik.
Sebagaimana kita ketahui plastik menjadi jenis sampah yang sangat lama untuk dapat terurai. Oleh karenanya, gunakanlah kantong reusable yang dapat dipakai secara berulang sebagai pengganti dari plastik.
Semoga saja semakin banyak yang peduli terhadap sampah, sehingga proses penanganan sampah di negeri ini dapat berlangsung dengan efektif.