Stres bisa dialami oleh siapa saja bahkan kapan saja. Penyebab stres pun banyak, bisa karena pekerjaan, masalah dengan pasangan, masalah keuangan, kemacetan dan masih banyak lagi hal lainnya.
Meski sepele, hal-hal tersebut ternyata bisa membuat tensi jadi naik. Dan bahkan karena hal itu juga tubuh akan mengalami stres.
Tapi sebaiknya, Anda harus bisa kelola stres dengan baik. Karena ada banyak sekali dampak stres untuk kesehatan tubuh yang pastinya sangat merugikan.
Apa Itu Stres?
Perlu diketahui bahwa stres bisa terjadi karena adanya perubahan pada lingkungan di sekitar kita. Tubuh akan merespon hal tersebut sebagai bentuk perlindungan.
Tubuh yang sudah bereaksi terhadap perubahan akan memberikan beberapa respon seperti respon fisik, mental hingga emosional.
Tubuh akan bereaksi untuk hal-hal yang dianggap dapat membahayakan. Saat tubuh berada dalam kondisi yang terancam, tubuh akan secara langsung bereaksi yang memungkinkan kita untuk dapat mencegah terjadinya cedera.
Reaksi ini bisa dikatakan sebagai respon stres, Saat hal ini terjadi, denyut jantung di tubuh akan lebih meningkat, pernapasan jadi lebih cepat, oto lebih tegang dan tentunya tekanan darah pun akan langsung naik.
Setiap orang bisa mengalami stres. Dan penyebab stres bagi semua orang pun berbeda-beda. Apa yang membuat stres Anda belum tentu akan dialami oleh orang lain.
Jadi ini tergantung dari persepsi Anda dalam melihat sesuatu dan cara menangani masalah tersebut. Stres yang masih dalam ukuran ringan bisa membantu Anda dalam menyelesaikan tugas.
Tapi apabila stresnya sudah kronis atau berat, tentu akan merugikan kesehatan Anda.
Dampak Stres bagi Kesehatan Tubuh
Saat mengalami stress, sistem di tubuh akan merespon dengan cara berbeda. Stres yang sudah kronis bisa berdampak pada kesehatan tubuh secara menyeluruh.
1. Sistem saraf pusat
Saat seseorang mengalami stres, maka sistem saraf pusatnya lah yang akan pertama kali merespon bahkan hingga stres tersebut hilang. Sistem ini akan membuat respon “flight or flight” ketika tubuh tengah mengalami stres.
Sistem ini juga akan memberikan perintah mulai dari hipotalamus menuju kelenjar adrenal agar dapat melepaskan kortisol dan hormon adrenalin.
Pelepasan inilah yang akan membuat detak jantung meningkat dengan cepat. Tidak hanya itu, pernapasan pun akan lebih cepat, terjadi pelebaran pada pembuluh darah dan masih banyak lagi.
Jika stres hilang, maka sistem saraf ini akan langsung memerintahkan tubuh supaya bisa kembali normal.
2. Sistem pernapasan
Stres dapat membuat sistem pernapasan lebih cepat guna mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. Ini mungkin tidak bermasalah bagi sebagian orang, tapi bagi orang-orang yang memiliki riwayat asma pastinya akan sangat berbahaya.
3. Sistem kardiovaskular
Ketika seseorang mengalami stres akut dalam waktu yang singkat misalnya terjebak kemacetan, maka orang tersebut akan mengalami peningkatan pada detak jantungnya. Bahkan pembuluh darah yang akan menuju ke jantung dan otot besar juga akan melebar.
Inni dapat membuat peningkatan pada volume darah. Saat stress, darah akan dilarikan dengan cepat ke tubuh guna menyediakan energi untuk tubuh.
4. Sistem imun
Stres juga dapat berpengaruh pada sistem imun tubuh. Jika stres yang dialami sifatnya sementara, ini dapat membantu mencegah infeksi dan mempercepat proses penyembuhan luka.
Tapi sebaliknya, jika stres terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka akan berpengaruh terhadap sistem imun tubuh sehingga orang yang stress kronis lebih rentan terkena penyakit influenza, flu dan beberapa penyakit infeksi yang lain.
Jadi sebaiknya jangan biarkan tubuh berada dalam kondisi stres apalagi jika stress tersebut sampai kronis atau akut. Karena tidak hanya berbahaya untuk kesehatan, stres juga bisa membuat usia Anda lebih pendek dari seharusnya.