Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Tidak hanya bagi umat muslim yang menjalankan puasa. Bulan ini juga menjadi salah satu momen yang ditunggu oleh semua kalangan, termasuk para pebisnis kuliner.
Bukan rahasia lagi kalau penjaja makanan dapat meraup untung besar di bulan Ramadhan. Mereka menjajakan dagangan saat mendekati waktu berbuka dan sahur. Aneka ragam menu Ramadhan juga selalu dicari oleh masyarakat, sebab tidak selalu ada di bulan-bulan lainnya. misalnya minuman berupa es, kolak, kue, gorengan, dan lain sebagainya.
Tips Bisnis Kuliner Selama Ramadhan di Tengah Pandemi
Namun, di tengah pandemi, pebisnis kuliner harus mencari cara agar tetap bisa berjualan dan memperoleh penghasilan selama bulan puasa. Untuk itu, Dr Tri Siwi Agustina SE Msi, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) memberikan beberapa tips yang perlu menjadi perhatian para penjaja kuliner Ramadhan:
1. Pilih produk yang memiliki potensi untuk dijual
Saat wabah corona, sangat penting untuk menjaga imunitas tubuh. Para pebisnis kuliner dapat mengambil peluang dengan menyediakan makanan dan minuman sehat, seperti yang berbahan rempah, juga olahan buah yang mengandung vitamin dan mineral. Selain banyak dicari, secara tidak langsung penjual juga berkontribusi membantu masyarakat menjaga kekebalan tubuh mereka. Contohnya wedang jahe kunyit lemon, wedang uwuh dan lain sebagainya.
2. Pelajari perilaku konsumen
Pemberlakuan social dan physical distancing membuat orang-orang tidak bisa kemana-mana selain ada keperluan yang sangat mendesak. Walaupun masih ada masyarakat yang keluar rumah saat membeli kebutuhan, banyak lain di antaranya yang lebih memilih menggunakan layanan delivery. Untuk saat ini, para penjaja kuliner Ramadhan juga harus jeli melihat peluang tersebut. sediakan layanan jasa antar atau takeaway dengan tetap memastikan produk yang dijual terjamin kehigienisannya.
3. Pastikan stok produk dan bahan baku aman
Umumnya, harga kebutuhan pokok tidak stabil selama Ramadhan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri, apalagi dengan adanya wabah covid-19. Bisa dipastikan laju distribusi juga terkendala akibat adanya pembatasan sosial berskala besar di beberapa wilayah di Indonesia. untuk itu, para pedagang produk kuliner bulan Ramadhan harus jeli memperhatikan kebutuhan akan stok dan bahan baku yang digunakan.
4. Perhatikan kualitas produk
Demi memperoleh omset yang tinggi, pebisnis kuliner diharapkan tidak serta merta membeli bahan baku dengan harga murah tetapi kualitasnya rendah. Bukannya mendapatkan keuntungan besar, bisa jadi produknya justru mendatangkan kerugian. Konsumen bukannya merasa puas dengan produk tetapi justru mengalami gangguan kesehatan dan membuat mereka lebih rentan terkena paparan virus corona.
Selama masa pandemi, semakin banyak orang terfokus pada gadget mereka untuk tetap terhubung ke dunia luar. Berbeda dengan momen ramadhan sebelum-sebelumnya dimana orang-orang gencar mencari informasi aneka suguhan dan baju lebaran, saat ini mereka cenderung memprioritaskan menu buka puasa dan sahur karena tidak leluasa berbelanja ke pasar atau pusat perbelanjaan untuk mencari bahan baku masakan. Di sinilah peluang emas yang dapat dimanfaatkan pebisnis kuliner. Tetapi, pastikan produk yang ditawarkan juga menunjukkan rasa peduli pada para konsumen.