Cepatnya penyebaran dan banyaknya jumlah kasus kematian mau tidak mau akhirnya menggugah berbagai pihak melakukan upaya memerangi virus corona. Banyak perusahaan kemudian menciptakan beragam produk dengan memanfaatkan teknologi. Bentuknya pun bermacam-macam, mulai dari aplikasi hingga robot.
Produk berteknologi canggih untuk lawan pandemi covid-19
1. Aplikasi pelacak virus corona
Google dan Apple bekerja sama membuat sebuah aplikasi yang bekerja seperti pelacak dengan sebutan contact tracing. Cara kerjanya hampir sama dengan aplikasi Peduli-Lindungi buatan Indonesia dan Trace Together dari Singapura yang dilengkapi dengan kemampuan melacak riwayat orang yang pernah berdekatan atau berinteraksi dengan pasien positif virus corona.
Namun, Anda tidak akan menemukan aplikasi ini di Play Store maupun Apps Store karena wujudnya berupa application programming interface (API). Pengoperasiannya juga menggunakan koneksi Bluetooth Low Energy (BLE) sebagai media melacak orang-orang yang ada di sekitar ponsel. Beberapa negara lain juga telah mengembangkan dan membuat produk berteknologi yang sama, seperti Korea Selatan, Australia, China dan India.
2. Gelang Pintar
Masih ingat awal-awal munculnya smartband yang sering digunakan orang-orang sebagai alat pemantau kesehatan dan kebugaran saat berolahraga? Kini, produk gelang pintar dibuat secara khusus untuk bisa mengecek suhu badan secara real-time dan memberikan notifikasi apabila ada yang tidak beres pada tubuh pengguna, misalnya indikasi mengalami gejala demam.
Gelang pintar telah digunakan oleh tenaga medis untuk mengawasi dan memantau kesehatan pasien positif corona. selain itu, pemerintah Kota Beijing juga menyiapkannya untuk para siswa saat kembali ke sekolah.
3. Thermal Scanner
Thermal scanner atau pendeteksi suhu ini sudah digunakan di berbagai tempat, salah satunya bandara. Dengan menggunakan teknologi Focal Plane Array (FPA), visualisasi suhu yang terekam melalui kamera dari sebuah objek akan terlihat seperti cahaya berwarna-warni. Suhu dingin akan digambarkan dengan warna biru, hijau dan ungu. Sedangkan suhu lebih hangat akan berupa warna merah, kuning dan oranye.
4. Artificial Intelligence (AI)
Artificial intelligence atau kecerdasan buatan telah membantu tenaga medis di China untuk mengidentifikasi perbedaan pada hasil scan pneumonia dengan klaim keakuratan mencapai 90 persen. Di Israel, perusahaan Coresight AI juga tengah mengembangkan produk pemindai wajah dengan kemampuan deteksi menembus lapisan masker atau penutup wajah lainnya.
5. Drone
Drone atau pesawat tanpa awak telah lama digadang sebagai alat transportasi udara yang menggantikan tenaga manusia. di berbagai negara, alat ini digunakan untuk mengirim kebutuhan medis dan logistik, seperti China, Amerika Serikat dan Italia.
6. Robot
Masih ingat sebuah seremonial wisuda yang sempat viral di dunia maya? Ada sebuah kampus bernama The Business Breakthrough (BBT) University yang menggunakan robot bernama Newme sebagai pengganti mahasiswanya, lengkap dengan toga berwarna hitam. Terdapat sebuah layar di bagian atas yang menampilkan wajah para wisudawan secara bergantian.
Penggunaan robot juga sangat membantu dalam bidang medis. Sebagai contoh, robot pengganti tenaga medis digunakan di Rumah Sakit Circolo, Varese, Italia, yang bertugas memantau kondisi pasien dan menyampaikannya ke staf rumah sakit secara real time.
Tidak hanya itu, sebuah kafe di Daejeon, Korsel juga memanfaatkan robot sebagai pengganti waiter dan barista, lengkap dengan kemampuan berbicara saat mengantar pesan dan membuat hingga 60 jenis minuman kopi.
Masa pandemi covid-19 belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Jumlah pasien yang terjangkit juga masih tinggi. Pemanfaatan teknologi sangat memberikan kontribusi besar terutama di sektor medis mengingat tidak sedikit pula para dokter dan perawat yang memiliki resiko paling besar terkena paparan virus corona saat sedang merawat pasien.