Sudah menjadi rahasia bersama bahwa tubuh kita memerlukan asupan nutrisi yang cukup, diantaranya adalah berupa vitamin. Salah satu vitamin yang dibutuhkan tubuh adalah vitamin D. Vitamin ini memiliki fungsi penting dalam menopang sistem imun, menjaga kesehatan tulang, serta menjaga fungsi dari sistem otak dan saraf. Lalu bagaimana hubungannya dengan kematian akibat corona? Mari temukan jawabannya di bawah ini.
Penjelasan Tentang Hubungan Vitamin D dan Resiko Kematian Akibat Covid-19
Hingga hari ini pandemi virus corona (Covid-19) masih terus berlangsung. Di Indonesia sendiri penanganannya pun tetap dilakukan dengan berbagai upaya, guna menekan angka infeksi dan juga angka kematian akibat virus tersebut. Terkait dengan kematian akibat covid-19 ini, beberapa waktu belakangan tersiar kabar bahwa ada hubungan dengan vitamin D, Benarkah demikian?
Sejatinya vitamin D merupakan salah satu bentuk nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sebagaimana telah dijelaskan di awal tadi, bahwa vitamin ini diperlukan untuk menopang sistem imu tubuh, menjaga kesehatan tulang, sistem saraf dan juga otak. Biasanya cara yang umum digunakan untuk mendapatkan vitamin ini adalah dengan berjemur di pagi hari. Cahaya yang matahari yang mengenai kulit, akan menstimulasi produksi vitamin D oleh tubuh.
Mengingat fungsinya yang berkaitan dengan sistem imun tubuh, maka tidak heran jika beberapa waktu lalu orang-orang melakukan aktivitas berjemur di pagi hari. Tujuannya adalah untuk mendapatkan vitamin D yang cukup dan mencegah terjadi penularan virus corona tersebut. Sebab virus corona akan memberikan dampak yang buruk bagi orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang buruk.
Terkait dengan isu kematian akibat virus corona dan vitamin D, hal ini sebetulnya merupakan suatu temuan baru dari Tim Peneliti Northwestern University. Mereka melakukan riset terhadap data kasus covid-18 di rumah sakit di sejumlah negera, seperti China, Jerman, Italia, Spanyol, Amerika Serikat, dan lain-lain. Berdasarkan riset yang dilakukan itu, mereka menemukan adanya hubungan antara kekurangan vitamin D dengan kematian akibat infeksi virus corona.
Hal itu mereka dapat dengan melihat angka kematian akibat covid-19 pada beberapa negara yang cenderung tinggi seperti Inggris, Spanyol dan Italia yang ternyata memiliki vitamin D yang rendah. Mereka pun membandingkannya dengan pasien yang berada di negara dengan kasus corona tidak terlalu parah. Walaupun demikian, mereka tidak menyarankan kepada masyarakat untuk mengonsumsi Vitamin D dalam jumlah yang berlebihan, sebab dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh.
Jadi sahabat, isu terkait kekurangan vitamin D dan kematian akibat corona ini memerlukan kajian lebih lanjut. Sebagai masyarakat awam kita tetap dapat menjaga kesehatan tubuh dengan memperhatikan asupan yang dikonsumsi. Sehingga dengan begitu kita pun memiliki sistem imun yang baik guna terhindar dari penularan virus corona.