Pandemi COVID-19 yang melanda dunia dan juga termasuk di Indonesia memang belum menunjukan kabar yang menggembirakan. Tiongkok yang sempat mampu meredam pertambahan kasus, ternyata dalam beberapa minggu terakhir masih menerima kasus baru. Meskipun jumlah kasus baru tersebut tidak begitu besar, namun sudah menjadi perhatian dunia jika perjuangan melawan pandemi ini akan berlangsung lebih lama.
Perbedaan Antara Desinfektan dengan Antiseptik
Masyarakat dunia pun perlu menyiapkan amunisi untuk bisa melakukan pencegahan infeksi virus satu ini. Salah satunya dengan menggunakan desinfektan dan juga antiseptik secara rutin sesuai kebutuhan. Kedua bahan pembersih yang diketahui mampu membunuh virus termasuk juga kuman dan bakteri ini memang dibutuhkan di tengah pandemi.
Penggunaannya bisa membantu siapa saja untuk mencegah penularan COVID-19 secara mandiri di rumah maupun saat di luar rumah. Hanya saja keduanya memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda, maka tidak bisa digunakan untuk menggantikan satu sama lain. Jika selama ini beranggapan desinfektan yang kosong bisa diganti antiseptik atau sebaliknya, maka anggapan ini sebaiknya ditepis karena keliru.
Umumnya orang awam sering menyebut antiseptik sebagai desinfektan, pun sebaliknya. Sehingga muncul anggapan jika kedua bahan pembersih ini adalah sama. Padahal aktualnya berbeda dan memiliki kegunaan masing-masing yang tidak bisa disatukan atau digantikan satu sama lain.
Antiseptik sendiri merupakan bahan pembersih yang diaplikasikan atau digunakan di permukaan tubuh, misalnya saja di telapak tangan. Sementara desinfektan adalah pembersih kuman, bakteri, dan juga virus di permukaan benda. Misalnya saja untuk membersihkan permukaan meja, gagang pintu, tepi wastafel, dan lain sebagainya.
Kandungan di dalam antiseptik dan desinfektan nyaris sama, misalnya untuk kandungan biosida yang berperan dalam membunuh bakteri maupun virus. Hanya saja meski sama-sama mengandung biosida, kadar pada desinfektan lebih tinggi dibanding antiseptik. Jka desinfektan diaplikasikan ke tubuh maka akan memberi efek yang tidak bagus, sehingga perlu dihindari.
Adapun detail penggunaan atau fungsi dari antiseptik maupun desinfektan ini antara lain:
1. Antiseptik
Penggunaan antiseptik secara umum adalah untuk:
- Mencuci telapak tangan.
- Membersihkan permukaan kulit sebelum menjalani prosedur operasi.
- Dipakai membersihkan permukaan kulit yang mengalami luka.
- Membantu mengobati infeksi pada kulit.
- Membantu mengobati infeksi pada rongga mulut.
2. Desinfektan
Sedangkan penggunaan desinfektan adalah untuk:
- Membersihkan permukaan meja maupun lantai yang memang sering disentuh.
- Dipakai membersihkan kain ataupun pakaian yang disinyalir sudah terpapar oleh bakteri maupun virus dan kuman.
- Mensterilkan peralatan medis sebelum digunakan kembali.
Keduanya memang memiliki kegunaan yang berbeda, oleh sebab itu jangan dipakai untuk menggantikan kegunaan satu sama lain. Selain itu penggunaannya pun dianjurkan tidak setiap hari apalagi setiap saat karena bisa memicu efek samping seperti menimbulkan sensasi kulit terbakar. Oleh sebab itu usahakan bijak dalam memakainya dan tidak memborong untuk menghindari kelangkaan di pasar yang berpotensi menyusahkan orang banyak.