Wabah virus corona memang belum berakhir,namun bulan suci Ramadhan akan segera menghampiri. Kementerian Agama (Kemenag) melangsungkan sidang isbat awal Ramadhan 1441 H pada Kamis (23/4/2020). Pada sidang isbat tersebut akan diawali dengan pemantauan hilal oleh Kanwil Kemenag Provinsi, kemudian hasilnya akan dilaporkan ke Ditjen Bimas Islam sebagai bahan penetapan. Lalu bagaimanakah cara Kemenag memantau hilal di tengah wabah corona saat ini?
Cara Kemenag Memantau Hilal di Tengah Wabah Virus Corona
Menurut Dirjen Bimas Islam yaitu bapak Kamaruddin Amin bahwa hasil rukyat hilal menjadi dasar pengambilan keputusan sidang isbat. Meskipun saat ini Indonesia sedang dilanda musibah yang sangat berbahaya yakni mewabahnya virus Corona (Covid-19), pihak Kanwil Kemenag akan tetap melakukan rukyatul hilal. Rukyatul hilal tersebut dilakukan bersama Pengadilan Agama/ Mahkamah Syariah, instansi terkait, ormas Islam dan tokoh masyarakat setempat.
Menurutnya, pihak mereka telah mempersiapkan tim medis untuk membantu serta memantau kesehatan dalam pelaksanaan rukyatul hilal saat pandemi Corona (Covid-19) ini. Kemudian daripada itu, aturan terkait rukyatul hilal pun sudah dikirim ke Kanwil Kemenag agar dijadikan panduan dalam pemantauan hilal.
Adapun tata cara pelaksanaan pemantauan antara area perukyat dan area undangan yaitu diberikan pembatas dengan jelas. Kemudian setiap panitia pengamat hilal yang akan memasuki area rukyatul hilal harus diukur suhu tubuhnya. Tentunya panitia harus memiliki suhu tubuh normal (suhu tubuh sehat) serta tidak lupa menggunakan masker. Sehingga dengan begitu dapat diketahui siapa saja petugas yang benar-benar sehat dan sedang tidak sehat.
Bagi petugas yang merasa tidak sehat dan memiliki suhu tubuh di atas normal maka tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan rukyatul hilal. Kemudian, bapak Kamarudin Amir juga menyatakan bahwa setiap penggunaan instrumen pemantauan, baik teleskop, theodolite atau kamera, hanya dioperasikan oleh satu orang saja dan tidak boleh untuk saling pinjam meminjamkan.
Selanjutnya, para panitia isbat juga dilarang berkerumun dan saling mendekat di sekitar instrument pemantauan yang telah ditempatkan. Sebab mereka semua harus saling menjaga jarak agar tetap aman. Selanjutnya juga ketika instrumen tersebut akan digunakan terlebih dahulu dibersihkan dengan cairan desinfektan. Selain itu, para petugas juga dihimbau untuk melaksanakan shalat hajat. Tujuannya untuk memohon keselamatan kepada Allah SWT. agar diberikan kelancaran dalam melaksanakan tugasnya.
Meskipun di banyak negara yang ada di belahan dunia sedang diterpa bencana yang sangat mengkhawatirkan ini namun, tidak akan menjadi penghalang untuk tetap melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan ini. Bahkan, justru sangat baik jika kita manfaatkan bulan suci ramadhan guna meminta ampunan kepada Allah SWT. serta memohon do’a agar wabah ini segera dimusnahkan dari muka bumi ini. Demikianlah penjelasan cara kemenag melakukan kegiatan rukyatul hilal, semoga bermanfaat dan salam sehat untuk kita semua.