Pentingnya laporan akuntansi tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan bisnis, walaupun masih dalam skala kecil. Laporan ini diperlukan tidak hanya untuk menyusun laporan perpajakan juga. Tetapi, catatan keuangan tersebut akan berdampak pada peningkatan, pertumbuhan dan perluasan bisnis.
Macam-macam laporan akuntansi
1. Neraca
Laporan ini mencakup pencatatan kepemilikan aset termasuk modal baik jangka pendek maupun jangka panjang, property, piutang dan hutang atau ekuitas.
2. Laba rugi
Dalam operasionalnya, perusahaan tentu memiliki transaksi pemasukan dan pengeluaran. Selama periode tertentu, bagian keuangan melakukan pencatatan dan dibuat ringkasan dalam bentuk laporan laba rugi.
Dari lembar tersebut maka dapat diketahui progress bisnis dan memberikan gambaran tindakan lanjutan apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan.
3. Perubahan modal
Karena modal yang digunakan dalam bisnis tidak hanya berupa dana tunai, maka kemungkinan ada perubahan nilai, bisa meningkat atau menurun. Laporan ini dapat berguna untuk mengetahui penyebabnya.
4. Arus kas
Laporan ini menggambarkan arah keluar masuknya dana tunai yang dimiliki perusahaan. Dalam akuntansi lebih dikenal dengan cash flow.
Tidak semua usaha kecil memahami bagaimana cara menyusun laporan keuangan. Banyak yang masih mengedepankan peningkatan omset tanpa membuat catatan sistematis. Padahal, pencatatan dan pembuatan laporan akuntansi memiliki fungsi sebagai berikut:
- Memberikan gambaran perkembangan bisnis secara detail sehingga diketahui apakah visi misi perusahaan sudah dicapai atau belum.
- Mengetahui kondisi keuangan yang akurat selama periode tertentu, misal per bulan atau per tahun.
- Sebagai sumber pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Ada banyak tantangan yang dihadapi oleh bisnis, terutama yang skalanya masih kecil.
Saat akan mengambil keputusan strategi apa yang harus dilakukan, maka perlu tambahan pertimbangan dengan melihat laporan keuangan. Apakah bisnis diprediksi akan mampu melampaui tantangan tersebut atau bagaimana jika dilakukan penyesuaian sesuai kemampuan perusahaan.
Lalu, bagaimana cara membuat laporan keuangan untuk UMKM? Berikut ini langkah-langkah yang bisa diikuti:
- Setiap bukti transaksi dikumpulkan dan dicatat dalam jurnal secara rinci. Bukti tersebut tidak boleh hilang karena menjadi dasar pencatatan laporan keuangan.
- Pada akhir periode di saat akan menyusun laporan keuangan, mungkin ada beberapa transaksi yang belum masuk jurnal umum. Atau kemungkinan ada ketidaksesuaian, misalnya salah penulisan angka atau penggolongan transaksi. Maka, bukti-buktinya harus dikumpulkan dan dicatat ke dalam jurnal penyesuaian.
- Menyusun laporan keuangan dengan rapi mengikuti standar dan ketentuan laporan akuntansi pada umumnya. Informasi yang disajikan dalam setiap lembar laporan tersebut akan mencerminkan kinerja perusahaan sehingga dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Tidak sulit untuk membuat laporan keuangan. Yang terpenting, perusahaan tidak melewatkan untuk mencatat setiap transaksi. Selain itu, sekarang sudah banyak program atau aplikasi yang dapat membantu penyusunan laporan akuntansi, gratis maupun berbayar.