Dampak ekonomi pandemi covid-19 paling dirasakan oleh UMKM. Usaha-usaha skala kecil dan menengah tersebut umumnya tidak memiliki dana cadangan untuk bisa bertahan dalam waktu lama di masa-masa sulit. Namun, jika dilihat dari sisi lain, kondisi wabah saat ini justru membuka peluang baru bagi pengusaha UMKM dalam menjalankan bisnisnya.
Tips UMKM Tetap bertahan di tengah pandemi
Ada perubahan dalam perilaku belanja masyarakat selama masa pandemi. Untuk memenuhi kebutuhannya, mereka kini melakukan transaksi online. Dengan begitu, orang-orang tidak perlu keluar rumah dan berkerumun.
Melihat aktivitas ekonomi masyarakat seperti itu, pengusaha UMKM harus ikut menyesuaikan diri agar tidak tersingkir dari bisnis-bisnis yang sudah sejak awal beroperasional secara online. setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Berinovasi sesuai kebutuhan
Salah satu kebutuhan yang paling dicari oleh masyarakat adalah masker kain. pengusaha UMKM yang memiliki kemampuan dalam membuat alat pelindung diri ini bisa berinovasi dengan memproduksinya.
Contoh lainnya adalah menjadi distributor makanan beku atau frozen. Produk ini dibutuhkan masyarakat untuk bisa tetap memiliki stok kebutuhan makanan di rumah dan agar tidak sering-sering keluar berbelanja.
2. Pertahankan kualitas produk
Banyak pengusaha yang berpikir bahwa sulitnya memperoleh bahan dasar untuk produk mereka dapat menjadi alasan untuk menaikkan harga atau mengurangi kualitas.
Pemahaman ini sangat salah. Justru di saat sulit seperti ini, banyak toko atau pabrik yang mengurangi aktivitas operasionalnya, seorang pengusaha UMKM harus melihat peluang memenangkan brand nya.
Memanfaatkan kesempatan dengan mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk agar tetap menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat.
3. Maksimalkan same day delivery
Respon dan layanan pengiriman cepat diinginkan oleh sebagian besar pelanggan. Pengusaha UMKM perlu mempertimbangkan hal tersebut, terutama untuk tujuan delivery yang terhitung cukup dekat dengan lokasi usaha.
Manfaatkan layanan delivery seperti ojek online atau ekspedisi khusus barang. Jika memungkinkan, pemilik usaha juga bisa menyediakan sendiri layanan tersebut untuk memangkas biaya kirim. Namun pastikan proses kirim cepat ini tidak mempengaruhi kualitas produk yang diantar.
4. Promosi jalan terus
Promosi adalah ujung tombak dari sebuah bisnis. jika awalnya usaha hanya dikenal secara offline, sekarang saatnya untuk terus tampil di berbagai media online.
Kini, sosial media seperti Facebook dan Instagram bahkan mulai dibanjiri oleh iklan aneka macam produk, apalagi dengan banyaknya grup atau halaman jual beli. Jadi, pemilik usaha bisa memanfaatkan media promosi yang bukan hanya gratis tapi hampir setiap detik diakses oleh masyarakat.
Jaga hubungan dengan pelanggan yang sudah ada
Banyak pemilik usaha yang mengabaikan layanan post-sale atau paska penjualan. Mereka lebih fokus mencari pelanggan baru untuk meningkatkan omset. Padahal pelanggan yang sudah ada justru bisa jadi kekuatan utama untuk menjaga arus kas tanpa mengeluarkan biaya promosi tambahan.
Jaga komunikasi dengan mereka dan berikan layanan terbaik sehingga mereka merasa dihargai dan tetap loyal menggunakan atau mengkonsumsi produk yang biasa dijajakan.
Untuk bertahan di masa pandemi, bisnis UMKM tidak bisa sendiri. Kolaborasi dengan mitra strategis seperti perbankan merupakan kesempatan yang memungkinkan diambil saat ini. Pastikan memilih dengan jeli institusi keuangan yang menyediakan layanan untuk UMKM yang terpercaya.