Pentingnya menjaga jarak atau social distancing selama wabah corona harus dipahami oleh banyak pihak. Sejak sekolah diliburkan, anak-anak pun dihimbau untuk belajar dari rumah. Disini, orang tua lah yang kemudian mengambil alih peran guru sekolah untuk mendampingi dan mengawasinya. Meskipun terkesan tidak sulit, nyatanya banyak orangtua yang merasa kewalahan menghadapi putra-putrinya, terutama saat rasa bosan melanda.
Bagaimana biar anak-anak tidak bosan?
Berikut ini tips bagi orangtua yang bisa dilakukan agar putra-putrinya tidak bosan saat belajar di rumah:
- Kebijakan #dirumah aja sebenarnya mengandung banyak dampak positif, terutama bagi keluarga. Biasanya orangtua yang bekerja memiliki kesibukan sendiri, sedangkan anak-anak juga berkegiatan di sekolah. Otomatis waktu kebersamaan menjadi berkurang sehingga berpotensi menjauhkan masing-masing pihak secara psikologis. Nah, dengan adanya kegiatan belajar dan bekerja di rumah, semua orang bisa lebih intens berinteraksi. Orang tua juga dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan bersama anak, bahkan selama hampir 24 jam.
- Siapkan diri menjadi guru selama anak-anak belajar di rumah. Ciptakan suasana senyaman mungkin agar mereka tidak bosan. Fasilitas belajar online juga harus disiapkan agar guru sekolah masih bisa memantau murid-muridnya. Jangan lupa untuk mengendalikan emosi karena biasanya anak-anak lebih mudah patuh pada gurunya di sekolah dibandingkan orang tua di rumah. Inilah yang sering membuat para orang dewasa mudah stres saat menggantikan peran pengajar.
- Tingkatkan pengetahuan mengenai parenting. Orangtua harus berlatih bagaimana mendampingi anak-anak selama sehari penuh tanpa terpancing emosi. Kepekaan terhadap kebutuhan sang buah hati juga harus diasah agar kedua belah pihak merasa sama-sama nyaman.
Suasana di rumah tentu berbeda dengan di sekolah. Orangtua sendiri harus membagi waktunya agar tetap bisa bekerja selama mendampingi putra-putrinya belajar. Namun, seringkali ada hal-hal yang mengganggu konsentrasi. Agar tetap bisa terkendali, berikut tips yang bisa diikuti:
- Lakukan pekerjaan satu per satu. Saat ini masih banyak guru yang memberikan tugas berlebihan, sedangkan tidak semua anak memiliki kemampuan multitasking. Sebagai orangtua, Anda dapat membantu anak membuat skala prioritas mana dulu yang perlu dikerjakan sehingga pikirannya akan tetap fokus pada hal yang di depan mata.
- Selain skala prioritas, tugas-tugas yang banyak harus dipecah menjadi lebih kecil. Dengan begitu, pengerjaannya akan jauh lebih mudah, cepat dan tepat.
- Siapkan ruangan khusus bagi anak untuk belajar. Anda dapat memberikannya meja belajar untuk ditaruh di kamar dimana ia bisa merapikan barang-barang yang dibutuhkan selama belajar di rumah, seperti buku catatan, alat belajar, buku pelajaran dan perlengkapan lainnya.
- Saat mengatur ruang belajarnya, Anda tidak boleh melakukan semuanya. Cukup buatkan catatan terorganisir dan biarkan anak-anak yang menata sesuai dengan catatan tersebut. Gunakan kode unik bila perlu agar buah hati lebih mudah menemukan buku yang diperlukan.
- Bantu atur jadwal harian anak selain untuk belajar. Jadwal rutinitas harian dapat meliputi pekerjaan rumah, waktu istirahat dan kegiatan lainnya. Tapi pastikan bahwa hal-hal yang dikerjakan tidak akan mengganggu waktu dan konsentrasi belajarnya.
Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh orangtua saat berkegiatan di rumah bersama anak-anak yaitu hindarkan mereka dari penggunaan smartphone berlebihan. Banyak kasus orangtua lebih mengandalkan gadget tersebut dan membiarkan putra-putrinya sibuk dengan main game atau nonton video, bukannya belajar.